Termenung akannya rintik hujan,caissa duduk bersandar di tembok.
Melamun akan sepinya malam ini..
Tak termengun olehnya kejadian ini akan terjadi..
Beberapa hari yang lalu..separuh jiwanya hilang..
Separuh jiwa?..
23maret 2007 caissa asik bercengkrama dengan para sahabatnya..sahabat yang ada dari kecil hingga sekarang,ya hingga kuliah.
Mereka selalu mengobrol tentang hal baru,hal yang menyenangkan,menyedihkan semua tumpah disitu..
Ohya,sahabatnya ada 2 yaitu tiara dan sendi.
Mereka selalu bersama,bahkan sudah seperti saudaranya sendiri.
Semua kejadian ini datang tiba2,setelah Tiara mempunyai pacar baru,,semula yang Caissa dan sendi tidak tahu..kini mereka mengerti..
"ciee,,asik nih ga sepi lagi"canda Caissa kepada Tiara.."apasih kamu ini?" balas Tiara dengan senyumnya,,
Lalu sendi bertanya "betewenihyaaa,,pacarmu siapa nih?".."emm,,itu si Denny" balas Tiara dengan malunya..
Tapi,Hati Caissa langsung seperti dipanah dengan senjata yang kuat!!
Bagaimana tidak,Denny adalah pujaannya selama ini,dia selalu berusaha mendapat perhatiannya.
Apa semua ini harus berakhir?,hati dan fikiran Caissa menggebu dan perang.
Seketika Tiara langsung mengagetkannya "hayoo,,kamu kenapa ngalamun?,mangkanya cepat cari sana" canda Tiara,dan Caissa hanya bisa tersenyum.
"Apa yang harus kulakukan,aku tidak kuat tuhan...tolong Caissa tuhan.."
Begitulah yang adadi fikiran caissa setibanya dirumah..dan mulai saat itu ia selalu termenung akan separuh jiwanya..
Bundanya yang biasanya melihat senyum Caissa,sekarang menjadi jarang tersenyum,dia hanya melamun dan menyendiri.
Dia selalu berusaha menghindar dari kesedihan yang berkecamuk itu,dia tidak ingin menyusahkan orang yang adadisekitarnya.bahkan dia juga tidak ada nafsu untuk makan.sampai harus dirayu oleh suara halus bundanya..
Hingga para sahabatnya pun bingung..padahal..
Para sahabatnya pun mengerti bahwa Caissa sangat mencintai Denny.
Kurang baik apasih caissa yatuhan,apa salah caissa..selalu saja dia memikirkan itu.
Mengapa Tiara tidak sadar tuhan?akupun tak mengerti,sebenarnya Tiara itu sadar atau tidak.
Dan keesokan harinya Caissa mengajak ketemu dengan Tiara untuk membahas masalah itu..
"em jadi gini ti..aku..aku...benar benar tidak mengerti maksudmu padaku,kau tau kan aku sangat mencintai Denny,tapi kenapa kau setega itu padaku?,," suara isak tangis Caissa melumerkan suasana itu.
tiara terdiam,tiara diam dan tak berkata.
"mengaoa kau diam?maafkan aku,aku salah padamu,aku hanya ingin kau mengerti"
Suara lirih Caissa semakin mencair menjadi tetesan air mata.."maafkan aku sa" jawab Tiara dengan pelan. "tapi aku tidak bisa melepaskan Denny,aku lebih menyayanginya..dan kami sudah....tunangan",,
Langsung seperti panah yang dihembuskan tiara untuk hati kecil Caissa.."kenapa kamu tega ti?apa salahku?".."tapi kalau memang dia lebih memilihmu,baiklah.tidak masalah."..
Dan hentakan kaki,mendatangi bangku Caissa dan Tiara,,
Dan dilihatnya.."Denny!!"
Seketika Caissa diam,dan "kau apakan Tiara?maumu apa?!"hentakan Denny sama seperti Tiara,langsung menembus hati kecilnya..
Tiara hanya diam,dia berada dipelukan Denny.
Betapa sakitnya hati Caissa,"baiklah,mungkin bagimu ti,aku sudah biasa.tidak lebih lagi..dan bagimu denny,aku memang bukan siapa2mu dan aku ....." seketika pembicaraan Caissa terpotong oleh hentakan Denny "sudah,kau pergi saja.kamu tidak usah membuat Tiara menangis lagi!"
Hentakan itu langsung membuat Caissa pingsan..dan Caissa pun dibawa ke RS.
Seketika itu,dokter berkata bahwa Caissa sudah pergi.dia telah memiliki penyakit jantung,dan sebenarnya ia dilarang mendapat hentakan untuk kesering kalinya.namun kenyataan sudah tidak dapat dihindar,Caissa pun akan bahagia disana.